Sabtu, 18 September 2010

Mewarnai Tab Pada Mozilla Fire Fox 3

Ingin punya tab warna-warni pada mozila firefox3 anda?. Ketika kita browsing di internet dengan web browser, pastilah anda memulainya dengan banyak situs, Mozilla firefox3 sendiri adalah browser yang menyediakan fasilitas tab ketika kita sedang browsing, tab berfungsi agar pengguna dapat membuka situs lain pada 1 jendela window, sehingga tidak harus membuka banyak window untuk browsing.
Nah kali ini saya mau kasih tips buat anda yang ingin meperindah firexfox anda…dengan member warna-warna pada tab ketika sedang browsing:
Langkah-langkahnya seperti ini :

STEP 1
pastikan anda sudah membuka program mozila firefox 3 terlebih dahulu, setelah itu lakukan langkah berikut: klik di menu tools > option > addons

STEP 2
pada bagian “Get Add-ons”, klik Browse all add-ons 


STEP 3
Cari.. add-ons nya dengan mengetikkan kata “colorfultabs” pada kolom search, lalu enter 


STEP 4
klik tombol “add to firefox”

STEP 5
Klik tombol “Accept and Install

STEP 6
Klik tombol “Install Now”, maka secara otomoatis dia akan menginstall Pluggin ke browser kita.. sembari mendownload plug itu sendiri.

STEP 7
Tunggu sampai proses install complete…


Ok… sekian tips dari saya.. mudah-mudahan bisa berguna bagi anda semua..


sumber://ilh4m.web.id 
  

Sabtu, 04 September 2010

Ketagihan Rokok Lebih Bahaya Dibanding Psikotropika

Jakarta – Tak perlu dibantah lagi, rokok memang merusak kesehatan. Dalam asap rokok ini mengandung 4.000 bahan kimia yang berbahaya. Zat-zat ini juga biasa terdapat dalam polutan di sekitar kita.
“Salah satu bahan kimia dari 4.000 itu adalah nikotin. Begitu kita hirup 1 hingga 2 detik langsung sampai ke susunan saraf otak,” kata Medical Director PT Pfizer Indonesia Irawan Rustandi di Hotel The Sultan, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (4/10/2007).
Menurut Rustandi, dari 4.000 lebih bahan kimia ini, lebih dari 250 merupakan toksik atau karsinogenik. Nikotin memang menimbulkan ketagihan namun tidak karsinogenik.
Beberapa bahan kimia dalam asap rokok antara lain aseton, butan, arsenik yang juga ditemukan pada racun serangga, kadmium yang juga ditemukan pada aki mobil, karbon monoksida yang ditemukan pada asap knalpot mobil, serta toluen yang juga dipakai sebagai pelarut industri.
Dan rokok rendah tar dan nikotin tidak memberikan manfaat bagi kesehatan.

“Merokok juga bisa menyebabkan penyakit kanker paru, jantung iskemik, serta penyakit paru obstruktif atau menahun,” ujar dia.
Rustandi menjelaskan, merokok itu bukan karena kebiasaan tapi karena kecanduan atau adiksi. Dan adiksi nikotin ini lebih berat dan berbahaya dibanding dengan zat psikotropika lain.
“Kalau psikotropika lain, kan sulit hanya orang yang punya akses tertentu yang bisa memperolehnya. Kalau nikotin kan ada di mana-mana, di warung saja banyak,” imbuh dia.
Rustandi menjelaskan, 2 dari 3 pria di Indonesia itu merokok. Saat ini angka kematian akibat rokok di dunia mencapai 5 juta jiwa per tahun.
Apabila kesadaran masyarakat belum saja tumbuh, berdasarkan WHO, hingga 2020, kematian bisa mencapai 10 juta jiwa per tahun.

sumber://ariefhikmah.com

SAMPAH ANTARIKSA

Wow... sampah, siapa yang nggak tau ini? pasti kalian semua taukan....ya ya ya sampah salah satu masalah yang ada di indonesia....yang tak kan kunjung usai karna produksi sampah yang luar biasa besarnya. Namun, siapa sangka ternyata masalah sampah tidak hanya di permukaan bumi saja, di luar antariksa pun ternyata juga punya masalah dengan sampah. Tapi kalau di antariksa bukan sampah dapur atau sampah sperti di bumi yang sering menjadi salah satu biang Banjir....sampah antariksa salah satunya berasal dari satelit yang tidak terpakai lagi.

Menurut data Lapan, jumlah sampah antariksa lebih dari 15.000 buah. Khusus untuk sampah satelit ini, pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengeluarkan katalog untuk setiap satelit bekas yang berada di sekeliling Bumi. Katalog itu juga memuat pemilik satelit itu dan potensi bahaya saat masuk ke atmosfer. Sayangnya, katalog itu hanya berisi daftar sampah yang berukuran di atas 10 meter.


Jatuhnya sampah antariksa merupakan ancaman lain bagi Indonesia. Peluang jatuhnya serpihan satelit—yang beredar di sekitar khatulistiwa—tergolong besar karena Indonesia membentang hingga seperdelapan wilayah khatulistiwa. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka.


Sama seperti meteor, meski sampah antariksa berupa kepingan, benda itu akan melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi saat jatuh ke permukaan Bumi dan bisa mengenai kawasan permukiman atau obyek penting lain.


Untuk mengantisipasi hal itu, Lapan mengamati obyek itu dan melakukan tindakan pengamanan sebelum kejadian, misalnya dengan menutup jalan tol dan membebaskan kawasan yang akan terkena obyek tersebut.


Pada masa mendatang, peluang jatuhnya sampah antariksa di muka Bumi akan kian membesar. Hingga 27 Januari tahun lalu, jumlah serpihan ada 7.789 (berukuran di atas 10 cm), satelit berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, serta badan roket sebanyak 1.820. Total, ada 12.947 buah.


Dalam minggu ini, komunikasi satelit Galaxy 15 kehilangan kendali dan bergabung dengan barisan puing sampah antariksa yang berkerumun di sekitar Bumi. Sekitar 500.000 lembaran sampah antariksa dengan panjang yang terkecil sekitar 0,5 inci (1,27 cm) terdeteksi oleh Space Surveillance Network Departemen Pertahanan AS.

Di antara itu, sekitar 21.000 objek berdiameter lebih besar dari 4 inci (10,1 cm). Ini seperti roket dan satelit yang rusak layaknya Galaxy 15.


Space junk atau sampah antariksa, bahkan potongan-potongan kecil, berbahaya karena objek yang mengorbit di sekitar perjalanan Bumi pada kecepatan sekitar 17.500 mph (28.200 kph). Pada kecepatan tersebut, setiap tumbukan antara dua benda akan menyebabkan kerusakan serius.


Seperti tabrakan yang terjadi tahun lalu, ketika bangkai pesawat angkasa Rusia Cosmos 2251 menabrak satelit komunikasi Iridium di atas Siberia pada ketinggian 490 mil (790 km). Tabrakan ini menyebabkan keduanya terpecah menjadi potongan-potongan kecil yang banyak.


Ada satu lagi peristiwa besar terjadi pada 2007, ketika China sengaja menghancurkan sebuah satelit cuaca sekitar 528 mil (850 kilometer) di atas Bumi. Ini menciptakan awan bangkai kapal yang besar di orbit.


"Kedua peristiwa tersebut telah meningkatkan jumlah objek dalam orbit rendah Bumi yang kami lacak jumlahnya lebih dari 60 persen," kata Nicholas Johnson, Kepala Ilmuwan untuk Orbital Debris di Johnson Space Center NASA di Houston. "Bila dibandingkan dengan yang telah terakumulasi selama 50 tahun terakhir, maka ini adalah peningkatan yang dramatis yang belum pernah terjadi sebelumnya."


sumber: //menapak-cakrawala.blogspot.com